Saya membuat artikel ini berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman saya ketika berkunjung ke salah satu panti asuhan. Saya membuat artikel ini bukan bermaksud untuk mengingatkan kepada kita yang terkadang lupa dengan mereka yang kurang beruntung, seperti halnya saya yang juga terkadang lupa.
Sebenarnya kami mengunjungi panti asuhan ini tidak pernah direncanakan sebelumnya, dan mungkin ini karena dorongan Allah SWT yang telah membuat kami tergerak hatinya untuk melaksanakan kegiatan ini.
Saat itu kami mengumpulkan beberapa rupiah dari uang kami untuk membeli barang-barang yang sekiranya berguna untuk mereka yang membutuhkan, dan Alhamdulillah cukup untuk berbagi dengan sesama.
Ini adalah pertama kalinya saya datang ke panti asuhan, dan yang saya kira sebelumnya panti asuhan ini akan berisi anak-anak yang masih kecil dan lucu-lucu yang tidak mempunyai orang tua.
Ternyata apa yang saya fikirkan tentang isi panti asuhan itu selama ini salah. Isi dari panti asuhan itu adalah mereka yang mempunyai kekurangan fisik dan mental. Pemandangan yang membuat kami iba dan bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kami selama ini, yaitu ketika kami melihat banyak anak-anak yang seumuran dengan adik-adik kami tidur diam dan lemah tak berdaya.
Entah perasaan apa yang ada saat itu, kami semua terdiam dan tersentuh ketika melihat kondisi mereka yang kurang beruntung .
Ternyata disana tidak hanya berisi anak-anak namun ada juga yang seumuran dengan kami dan terkadang orang tua atau kerabat mereka datang untuk menjenguk mereka sesekali.
Ternyata orang-orang yang kurang beruntung yang berada disana mempunyai daya tahan tubuh yang lemah, jadi jika seorang saja terkena flu maka bisa saja semuanya terkena flu.
Suasana harupun berubah menjadi canda ketika salah seorang anak panti asuhan yang paling muda dan paling kecil diantara lainnya, bernama Icha datang menyambut kami. Icha merupakan anak yang paling aktif dan bisa diajak komunikasi seperti pada umumnya.
Meskipun menggunakan kursi roda, tetapi Icha tetap aktif menemani kami. Dan ternyata setelah diberitahu oleh salah satu seorang perawat, Icha sangat gemar sekali difoto, dan bahkan sesekali ia juga melakukan pose andalannya.
Ini adalah Dhani, tadinya saya fikir dia adalah seorang laki-laki lantaran ia mempunyai nama Dhani, tetapi ternyata sebenarnya dia adalah seorang wanita.
Ketika kami tiba disana, ternyata Dhani baru saja latihan berjalan dan itu bisa dilihat dari nafasnya yang masih terengah-engah dan kucuran keringat.
Dhani begitu senang ketika kami berkunjung kesana, apalagi ketika ia lihat ternyata yang mendatanginya adalah kebanyakan laki-laki, yah bagaimanapun kondisi yang terjadi dengan Dhani, ia tetaplah seorang perempuan yang tentunya mempunyai rasa senang dengan lawan jenis.
Maafkan kami ya Allah jikalau selama ini kami kurang bersyukuri apa yang telah kau berikan. Ternyata masih banyak orang yang masih kurang beruntung dibandingkan dengan kami.
Manusia memang tempatnya salah dan lupa. Terkadang ketika kita sedang berada diatas, kita lupa dengan mereka yang berada dibawah dan saat ketika kita dibawah, baru kita ingat pada mereka yang juga berada dibawah ketika kita berada diatas. Yah itulah manusia, kadang ingat dan kadang lupa.