Tidak semua yang kamu inginkan selalu berjalan sesuai dengan apa yang kamu rencanakan.
Suatu ketika ada seorang pemuda yang begitu sangat mencintai kekasihnya. Ia merelakan kehidupannya, jiwa dan raganya hanya untuk kekasihnya seorang.
Pada saat itu ia merasa telah dibohongi oleh cintanya. Yaitu kekasihnya mengkhianati kesucian cinta yang telah lama ia berikan. Ia merasa semuanya telah berakhir begitu saja. Kejadian ini menjadikan dirinya seorang yang aneh, pendiam dan terkadang ia seolah-olah berbicara dengan dirinya sendiri.
Suatu hari ia duduk termenung sendiri disebuah cafe yang tidak jauh dari tempat tinggalnya dan ia lakukan kehidupannya itu terus menerus hari demi hari. Seringkali tersirat pikiran-pikiran jahat untuk berbuat hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
Tiba-tiba pikirannya membawanya pergi dari tempat yang hampir setiap hari ia hampiri. Dengan tatapan mata yang kosong dan pikiran yang bercampur aduk dengan perasaannya. Bisikan-bisikan setanpun tak luput dari bayangannya yang menginginkan jiwanya terenggut.
Dengan penuh kesedihan ia menyeberangi jalan-jalan ibukota yang sepi dimalam hari yang hanya dihiasi lampu malam dan hembusan udara dingin yang tidak akan pernah ada pada saat ibukota berada disiang hari.
Jiwa yang sepi membuatnya berfikir untuk mengakhiri hidupnya tidak sampai matahari terbit. Bayangan-bayangan kejadian dimasa lalu antara dia dan kekasihnya makin membuat terjatuh dalam kesedihan. Ia tidak bisa membayangkan bahwa hal ini bisa terjadi dengan dirinya. Karena selama ini ia merasa bahwa kekasihnya juga mempunyai perasaan cinta yang sama dengan dirinya.
Suatu ketika ada seorang pemuda yang begitu sangat mencintai kekasihnya. Ia merelakan kehidupannya, jiwa dan raganya hanya untuk kekasihnya seorang.
Pada saat itu ia merasa telah dibohongi oleh cintanya. Yaitu kekasihnya mengkhianati kesucian cinta yang telah lama ia berikan. Ia merasa semuanya telah berakhir begitu saja. Kejadian ini menjadikan dirinya seorang yang aneh, pendiam dan terkadang ia seolah-olah berbicara dengan dirinya sendiri.
Suatu hari ia duduk termenung sendiri disebuah cafe yang tidak jauh dari tempat tinggalnya dan ia lakukan kehidupannya itu terus menerus hari demi hari. Seringkali tersirat pikiran-pikiran jahat untuk berbuat hal yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
Tiba-tiba pikirannya membawanya pergi dari tempat yang hampir setiap hari ia hampiri. Dengan tatapan mata yang kosong dan pikiran yang bercampur aduk dengan perasaannya. Bisikan-bisikan setanpun tak luput dari bayangannya yang menginginkan jiwanya terenggut.
Dengan penuh kesedihan ia menyeberangi jalan-jalan ibukota yang sepi dimalam hari yang hanya dihiasi lampu malam dan hembusan udara dingin yang tidak akan pernah ada pada saat ibukota berada disiang hari.
Jiwa yang sepi membuatnya berfikir untuk mengakhiri hidupnya tidak sampai matahari terbit. Bayangan-bayangan kejadian dimasa lalu antara dia dan kekasihnya makin membuat terjatuh dalam kesedihan. Ia tidak bisa membayangkan bahwa hal ini bisa terjadi dengan dirinya. Karena selama ini ia merasa bahwa kekasihnya juga mempunyai perasaan cinta yang sama dengan dirinya.